Mengapa Papa Harus Sering Menggendong Si Kecil?

Memasuki dunia baru sebagai orangtua, pasti akan menciptakan tantangan baru khususnya bagi Papa! Meski dapat kita asumsikan bahwa pengasuhan anak biasanya identik dengan Mama tapi hal ini bukan berarti Papa tidak memiliki peran. Papa juga harus turut bekerjasama dengan Mama. Seperti jika Mama sedang sibuk, Papa juga harus bisa untuk menggendong Si Kecil. Mengapa? Karena ternyata saat papa menggendong anak akan memberi banyak manfaat untuknya! Berikut diantaranya:

  • Meningkatkan keintiman Papa dan Si Kecil

Memiliki waktu intim bersama anak merupakan hal yang cukup langka bagi Papa. Hal ini wajar karena biasanya papa akan lebih banyak sibuk di luar rumah yang tentu menguras waktu. Nah dengan memanfaatkan waktu bersama Si Kecil sambil menggendongnya,  interaksi antara Papa dan Si Kecil akan semakin baik. Hal ini tentu akan berdampak pada ikatan emosional yang semakin baik. Ia pun akan merasa nyaman saat bersama Papa dan tentu merasa aman.

  • Menenangkan dan membuat kualitas tidur yang baik

Kontak langsung dengan Si Kecil sejak bayi sangat dapat memberikan rasa nyaman dan tenang bagi Si Kecil. Selain bagi Si Kecil, kontak ini pun akan secara cepat mengurangi tingkat stress pada Papa yang mungkin sedang memikirkan banyak pekerjaan.

Baca Juga: Pentingnya Kedekatan Si Kecil dengan Papa

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil

Dampak jangka panjang jika Papa menggendong Si Kecil adalah sistem kekebalan tubuhnya yang akan meningkat. Hal ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh papa mengirimkan antibody melawati kulit ke anak sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil.

  • Ia merasa sangat dicintai

Semakin sering interaksi terjadi antara Papa dan Si Kecil, akan membuat ia merasa dicintai oleh orangtuanya. Figur seorang ayah yang menjaga keluarga akan melekat di dalam pikirannya. Kelak setelah ia tumbuh dewasa, anak laki-laki akan menjadi figur yang juga sayang dengan keluarganya, dan anak perempuan akan mampu mencari figur suami yang baik seperti yang digambarkan oleh ayahnya.

Bagaimana agar Papa terbiasa menggendong Si Kecil?

Survey Persil Non-Bio and Comfort Pure menjelaskan bahwa sekitar 60% ayah baru memiliki perasaan khawatir saat menggendong anaknya. Wajar, menggendong tubuh yang masih rapuh membutuhkan pendekatan khusus apalagi bagi laki-laki. Karena itu, terdapat beberapa cara untuk membiasakannya seperti dengan mengajak Papa mengikuti kelas persiapan kelahiran atau seminar tertentu. Selain itu, mencontohkan beberapa cara menggendong bayi kepada Papa secara berkelanjutan. Dengan begitu, Papa akan menjadi lebih paham dan terbiasa untuk menggendong Si Kecil bahkan melakukan banyak hal lainnya.

Nah semoga kini Papa bisa selalu terlibat dalam mengasuh Si Kecil ya, karena bagaimanapun kuncu parenting yang baik adalah kerjasama antara Papa dan Mama bahkan hingga hal terkecil seperti saat Papa menggendong anak. -KJ

 

Sembuh Total Dari Kanker Payudara Stadium Awal

Kanker payudara merupakan penyakit yang menakutkan bagi banyak Mama. Beberapa Perempuan pun tidak menyadari adanya kanker. Perlu kita ketahui bahwa sebenarnya kanker payudara masih sangat bisa untuk sembuh pada stadium awal, tentu dengan penanganan yang tepat. Definisi sembuh total adalah hilangnya semua sel kanker dan tidak lagi aktif.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) menyatakan, angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker payudara ini mencapat 17 orang per 100 ribu penduduk.

Sebenarnya, kanker payudara sulit dideteksi pada stadium awal karena biasanya tidak ada gejala tertentu. Namun, beberapa faktor seperti obesitas, merokok, usia, dan radiasi dapat meningkatkan potensi kanker ini terjadi lebih cepat.

Mengenal pembagian kanker payudara

Stadium kanker adalah klasifikasi tahapan yang dipengaruhi dari penyebaran sel kanker ke beberapa bagian tubuh. Terdapat pembagian tahapan Stadium dalam kanker payudara adalah tahapan yang menentukan apakah sel kanker telah menyebar dari payudara ke bagian tubuh lainnya. Menurut hellosehat, terdapat pembagian tahapan kanker yaitu:

  • T (r) — menunjukkan ukuran tumor dan apakah sudah tumbuh dan menyebar ke jaringan terdekat.
  • N (Node/kelanjar getah bening) — menunjukkan sel kanker yang telah menyebar ke kelenjar getah bening.
  • M (Metastasis) — menunjukkan metastasis atau penyebaran sel kanker ke organ lain di luar payudara, seperti paru-paru.

Baca Juga: Membentuk Pribadi Ceria pada Si Kecil!

Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium Awal

Meski kanker payudara jarang menimbulkan gejala di fase stadium awal, namun terdapat beberapa ciri-ciri kanker payudara yang perlu Mama ketahui karena semakin cepat kanker terdeteksi, maka angka kemungkinan sembuh pun akan menjadi lebih tinggi.

Dikutip dari Healthline, berikut ini adalah ciri-ciri kanker payudara stadium awal:

  • Adanya tumor di payudara sebesar 2-5 cm.
  • Terdapat tumor berukuran lebih dari 5 cm, tetapi belum ada pembengkakan pada kelenjar getah bening terdekat.
  • Timbul tumor berukuran 2–5 cm di payudara serta sel kanker yang telah berkelompok pada kelenjar getah bening.

Tenang, kanker payudara stadium awal bisa sembuh, kok!

Baca Juga: Ketahui Arti Warna Air Ketuban yang Bocor

Angka keberhasilan sembuh dari kanker biasanya berkaitan dengan stadium. Di stadium 1 biasanya benjolan kanker masih berukuran sangat kecil, dan pada stadium 4, kanker tersebut sudah menyebar ke organ lain seperti tulang, hati bahkan otak. Penderita kanker payudara hingga stadium 1 bisa memiliki waktu hidup yang lebih lama sehingga jika Mama memeriksakan kelainan yang dirasakan dan diagnose nya adalah tumor, perawatan dapat segera dilakukan untuk memastikan perkembangan sel kanker dapat dihentikan.

Nah, kemungkinan terjadinya kanker payudara akan selalu ada. Adalah hal yang wajar jika Mama merasa takut dan cemas, namun alagkah baiknya ketakutan tersebut menjadi pengingat kita untuk selalu berhati-hati dan menjaga kesehatan tubuh, ya! -KJ

top-margin:10px;