Mencegah Si Kecil Agar Tidak Menjadi Pembully

Setelah sebelumnya kita membahas jika Si Kecil menjadi korban Bullying, kali ini kita akan membahas bagaimana agar Si Kecil kelak tidak menjadi pembully. Papa dan Mama pun perlu tahu bahwa sebenarnya dibalik seorang anak yang menjadi pembully, adabanyak faktor yang membuatnya menjadi demikian. Faktor-faktor yang berpengaruh biasanya adalah pola asuh atau trauma yang diterima Si Kecil.

Pada dasaranya, anak kecil yang menjadi pelaku pembullyan membutuhkan bimbingan dari Papa dan Mama. Orangtua dapat mengajarkannya bagaimana cara mengolah rasa marah, frustasi, dan emosi yang nanti ia rasakan.

Photo by RODNAE Productions: https://www.pexels.com/photo/boy-sitting-on-his-desk-while-pointing-towards-the-camera-6936412/

Beragam Cara Agar Si Kecil Tidak Menjadi Pembully

Nah kini kita akan berfokus tentang cara agar Si Kecil tidak menjadi pelaku pembullyan yang akan dijabarkan berikut ini.

1. Mengajarkan makna perbedaan

Papa dan Mama yang berada di Indonesia tentu tahu bahwa negara kita penuh dengan banyak perbedaan yang beragam. Hal ini juga secara tidak langsung dapat menjadi bahan pengajaran pada Si Kecil. Papa dan Mama dapat mengajarkannya banyak perbedaan seperti warna kulit, ras, agama dan lainnya. Manfaat dari ini adalah ia akan memiliki pola pikir yang terbuka saat nantinya ia masuk ke sekolah dan melihat banyak sekali perbedaan antar anak seusianya.

2. Mengenali lingkungan bermain Si Kecil

Jika Si Kecil menjadi pembully, hal ini bisa saja terjadi karena ia pernah menjadi korban perundungan di lingkungan pergaulannya yang lain. Hal ini memicunya untuk menunjukkan “kuasanya” dengan sikap agresif pada teman lainnya. Karena itulah penting bagi Papa dan Mama untuk dapat mengenali lingkungan Si Kecil dan memastikan bahwa ia juga aman dari aksi perundungan di sekitarnya.

3. Menjaga konten digital anak

Di era seperti saat ini, konsumsi konten internet tak hanya kita saja yang bisa melakukannya, namun Si Kecil juga. Perlilaku Si Kecil akan sangat dipengaruhi dari apa yang ia konsumsi seperti tontonan, bacaan atau kegiatannya setiap hari. Papa dan Mama harus bisa membantunya untuk memilihkan konten-konten internet yang bermanfaat. Jika terdapat konten yang kebetulan membahas hal yang tidak baik, Papa dan Mama dapat mengajaknya berbicara sambil menerangkan bahwa hal tersebut tidaklah baik untuk dilakukan.

4. Bantu ia mengendalikan emosi

Sebagai anak kecil, wajar baginya jika masih belum dapat mengatur emosinya dengan baik. Saat ia merasakan emosi tertentu seperti marah, sedih, kecewa atau emosi negatif lainnya maka ia biasanya akan melampiaskan hal tersebut dengan berbagai cara, salah satunya adalah membully. Agar ia tidak menjadi pembully, jika melihat pada faktor ini maka kita perlu untuk mengajarinya cara mengatur emosi tersebut. Kita perlu untuk tidak segan saat menanyakan perasaannya hari ini, mulai dengan membangun komunikasi, kita dapat membantunya untuk mengekspresikan emosi tersebut dengan ragam hal seperti bermain, bernyanyi, melukis atau lainnya.

Baca Juga: Bullying, Hal Wajib yang Harus Orangtua Ketahui!
5. Berikan ia contoh yang baik

Si Kecil sedang berada dalam masa pertumbuhan baik secara fisik dan juga mental. Ia akan dapat tumbuh menjadi pribadi seperti apa tentu bergantung dengan proses ia berkembang sehari-hari. Dalam perjalanannya, kita sebagai orangtua perlu untuk selalu memberikannya contoh yang positif seperti tidak mudah marah, tidak berkata kasar atau hal lainnya.

Jika kita mampu mengendalikan emosi dengan baik di depan anak maka ia juga akan menangkap hal tersebut untuk ia tiru.

Nah itulah beberapa cara untuk mencegah anak menjadi pembully. Papa dan Mama dapat mulai untuk melakukan hal-hal tersebut, ya! Kesabaran adalah hal yang mutlak untuk membentuk karakter baik pada anak tapi hal ini penting untuk kita jadikan tantangan! -KJ

 

top-margin:10px;