Segala Persiapan Lebaran Bersama Si Kecil

Yeay, Lebaran sebentar lagi akan datang! Lebaran sendiri adalah salah satu momen yang paling umat Muslim nantikan di manapun itu. Di Indonesia sendiri, momen Lebaran menjadi momen yang penting untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Selama Lebaran, kita dapat menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang kita sayangi dan juga mempererat hubungan dengan keluarga yang mungkin jarang kita temui. Namun, mempersiapkan Lebaran juga dapat menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi Juniors yang memiliki anak kecil. Karenanya persiapan lebaran bersama Si Kecil adalah hal yang utama.

Baca Juga: Si Kecil Yang Mengeluh Saat Berpuasa

Berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan Lebaran bersama si kecil.

  • Mempersiapkan mental

Mempersiapkan diri secara mental sebelum Lebaran penting dilakukan. Berbicara dengan Si Kecil l tentang arti Lebaran dan apa yang seharusnya dilakukan selama perayaan Lebaran dapat membantu mengurangi kecemasan dan kekhawatiran mereka. Tunjukkan kepada mereka bagaimana menunjukkan rasa hormat dan sopan santun kepada orang yang lebih tua. Berbicara tentang aturan-aturan yang harus diikuti juga membantu mereka mempersiapkan diri untuk perayaan Lebaran.

  • Fisik yang perlu perhatian

Si Kecil juga harus menyiapkan fisik untuk perayaan Lebaran. Pastikan mereka beristirahat dengan cukup selama beberapa hari sebelum Lebaran untuk mempersiapkan tubuh mereka untuk acara yang sibuk. Pastikan mereka memiliki baju yang nyaman dan sesuai dengan tema perayaan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa mereka memiliki sepatu yang nyaman untuk digunakan selama perayaan.

  • Menyiapkan makanan yang lezat dan tepat

Lebaran juga merupakan momen untuk menikmati makanan lezat bersama keluarga. Pastikan untuk mempersiapkan makanan yang sesuai dengan keinginan Si Kecil dan juga Juniors. Jangan lupa untuk memperhatikan keseimbangan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

  • Agenda kegiatan yang pas

Mempersiapkan kegiatan selama Lebaran juga harus orangtua lakukan. Si Kecil akan senang jika dapat berpartisipasi dalam permainan dan kegiatan yang ada. Jangan lupa untuk menyediakan hadiah kecil bagi mereka yang menang. Selain itu, persiapkan juga kegiatan yang bersifat edukatif dan bermanfaat seperti membaca buku cerita bertemakan agama atau menonton film bertema Islami.

Baca Juga: Delapan Tanda Si Kecil Yang Lahir Sehat

  • Persiapan Keamanan

Mempersiapkan keamanan selama perayaan Lebaran juga penting, loh! Pastikan Si Kecil selalu dalam pengawasan orang dewasa dan hindari memberikan permainan yang berbahaya. Jangan lupa untuk mengingatkan mereka tentang bahaya petasan dan kembang api, serta memberikan penjelasan tentang penggunaannya.

Demikianlah beberapa tips seputar persiapan Lebaran bersama Si Kecil. Yang terpenting adalah menikmati momen yang indah bersama keluarga dan menjaga keamanan dan kesehatan selama perayaan Lebaran. Selamat menyambut Lebaran, ya! -KJ

 

Si Kecil Yang Mengeluh Saat Berpuasa

Meski akan berlangsung satu tahun sekali, namun Ramadan tetap menjadi bulan yang spesial bagu seluruh umat Muslim di dunia. Seperti yang kita tahu, di bulan ini seluruh umat Muslim wajib untuk menahan diri dari beberapa kegiatan seperti makan, minum dan hal lainnya. Namun, bagi Juniors yang memiliki anak yang masih kecil, kegiatan ini mungkin akan terasa sangat sulit bagi Si Kecil sehingga mereka pada akhirnya mengeluh.

Baca Juga: Delapan Tanda Si Kecil Yang Lahir Sehat

Nah, dalam artikel ini kita akan membahas bagaimanan menyiasati Si Kecil yang mengeluh saat berpuasa! Selamat menyimak!

  • Berbicaralah dengan baik

Tentu menjadi hal yang mendasar, ketika ia mengeluh karena tidak memahami alasan harus berpuasa dan aturannya, Kita sebagai orangtuanya tentu harus dapat memahami ini. Karena kita telah memahaminya maka inilah waktunya untuk memulai dengan berbicara perlahan. Juniors dapat menjelaskan beragam manfaat puasa dari segi kesehatan tubuh, dan juga makna sosial seperti kesempatan makan yang ia miliki jika ia bandingkan dengan orang lain yang mungkin kurang beruntung. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang makna dan tujuan puasa, anak-anak mungkin akan lebih bersedia untuk menahan diri dari mengeluh selama berpuasa.

  • Berikan Pilihan Makanan yang Sehat!

Saat waktu berbuka tiba, Si Kecil mungkin merasa lapar dan lelah setelah berpuasa. Untuk membantunya tetap sehat dan bugar, Juniors dapat memberikan pilihan makanan yang sehat dan bernutrisi. Ini termasuk buah-buahan, sayuran, dan makanan ringan yang rendah gula dan garam. Dengan memilih makanan yang tepat, Ia dapat merasa lebih baik dan memiliki energi yang cukup untuk melanjutkan ibadah selama Ramadan!

  • Ajak Dia Melakukan Kegiatan Seru

Untuk membantunya tetap sibuk dan terlibat dalam kegiatan selama Ramadan, ajaklah ia dalam kegiatan Ramadan yang menyenangkan seperti mencari Takjil, atau hal lainnya. Dengan cara ini, Ia tidak hanya akan terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga akan merasa lebih terhubung dengan teman sebayanya yang lain selama Ramadan.

  • Beri Pujian dan Dorongan

Mengeluh adalah hal yang sangat wajar. Penting kemudian bagi orangtua untuk memberikan pujian dan dorongan yang nyata. Stimulus seperti ini akan membantu meningkatkan motivasi Si Kecil untuk melanjutkan puasa dengan kesabaran dan ketekunan yang semakin baik, loh! Orangtua juga bisa memberikan penghargaan kecil, seperti buku atau mainan baru, sebagai penghargaan atas usaha anak mereka dalam menahan diri dari mengeluh selama Ramadan.

  • Jadilah Teladan yang Baik

Pada akhirnya, orangtua harus menjadi teladan yang baik bagi Si Kecil. Anak-anak akan meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, sehingga tentu kita sebagai figur orang dewasa harus terus menjadi contoh yang baik bagi masa depan Si Kecil.

Baca Juga: Bahaya Suhu Panas Berlebih Bagi Si Kecil

Keluhan yang muncul dari Si Kecil saat menjalankan puasa adalah hal yang sangat wajar dan perlu Juniors maklumi. Karena itulah kita perlu menjadi figur orang dewasa yang dapat membina Si Kecil secara bertahap dan perlahan. Selamat mencoba! -KJ

 

Delapan Tanda Si Kecil Yang Lahir Sehat

Ketika Si Kecil baru lahir, pasti menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi orang tua. Namun, selain merasakan kebahagiaan, orang tua juga harus memperhatikan tanda-tanda Si Kecil yang sehat. Tanda-tanda tersebut sangat penting untuk memastikan kesehatan Si Kecil dan kebutuhan medis apa yang harus diberikan. Berikut adalah delapan tanda Si Kecil yang lahir sehat yang perlu diketahui oleh orang tua.

Baca Juga: Membahas Manfaat Madu Bagi Kesehatan Kandungan

8 Tanda Si Kecil Terlahir Sehat

Bagi para orangtua yang sudah sangat mendekati kelahiran berikut adalah delapan tanda Si Kecil yang lahir sehat yang perlu orang tua ketahui.

  • Berat Badan

Si Kecil yang sehat biasanya memiliki berat badan yang cukup. Si Kecil yang lahir dengan berat badan di antara 2,5-4,5 kg biasanya dianggap normal. Jika Si Kecil memiliki berat badan yang rendah atau tinggi, bisa jadi memerlukan penanganan medis khusus.

  • Panjang Badan

Selain berat badan, panjang badan juga menjadi tanda Si Kecil yang sehat. Si Kecil yang lahir dengan panjang badan antara 46-56 cm dianggap normal. Namun, tanda panjang badan tidak selalu menentukan apakah Si Kecil sehat atau tidak.

  • Lingkar Kepala

Lingkar kepala juga menjadi tanda Si Kecil yang sehat. Ukuran lingkar kepala yang normal berkisar antara 32-37 cm. Ukuran lingkar kepala yang terlalu besar atau kecil dapat menjadi tanda adanya masalah pada otak Si Kecil.

  • Kondisi Kulit

Kulit Si Kecil yang sehat biasanya berwarna merah muda atau merah terang. Kulit yang pucat atau kebiruan dapat menjadi tanda Si Kecil yang tidak sehat.

  • Respirasi

Respirasi Si Kecil yang sehat umumnya berada pada rentang 30-60 napas per menit. Napas Si Kecil yang terlalu cepat atau lambat dapat menjadi tanda adanya masalah pada sistem pernapasan.

  • Detak Jantung

Detak jantung Si Kecil yang normal berada pada rentang 110-160 denyut per menit. Detak jantung yang terlalu cepat atau lambat dapat menjadi tanda adanya masalah pada sistem kardiovaskular.

  • Refleks

Refleks Si Kecil yang sehat biasanya memiliki refleks moro, yaitu ketika Si Kecil merasa terkejut atau kehilangan keseimbangan, maka tangannya akan terangkat dan kembali menempel ke tubuhnya. Selain itu, Si Kecil yang sehat juga memiliki refleks menghisap dan menelan.

  • Aktivitas Fisik

Si Kecil yang sehat biasanya memiliki aktivitas fisik yang cukup. Aktivitas fisik yang berlebihan atau terlalu sedikit dapat menjadi tanda adanya masalah pada sistem saraf atau otot.

Baca Juga: Bahaya Suhu Panas Berlebih Bagi Si Kecil

Demikianlah delapan tanda Si Kecil yang lahir sehat yang perlu diketahui oleh orang tua. Namun, tanda-tanda tersebut bukan berarti selalu menjamin Si Kecil yang lahir sehat tidak, ya! Karena sewaktu-waktu ia bisa saja mengalami masalah kesehatan di kemudian hari yang tentu kita tidak inginkan.

Oleh karena itu, orang tua harus selalu memeriksakan kesehatan Si Kecil secara rutin dan memberikan perhatian yang cukup pada tumbuh kembang Si Kecil. -KJ

Single Parent? Tentu Kita Bisa!

Menjadi orangtua tentu tidak pernah menjadi mudah. Khususnya bagi mereka yang menjadi orangtua tunggal atau single parent karena perceraian atau kematian pasangan. Akan tetapi, bukan berarti Mama atau Papa tak dapat melakukannya meski terdapat perbedaan antara single parent dan sepasang orang tua.

Baca Juga: Si Kecil Menyikat Gigi Teratur Adalah Hal Yang Wajib, Ya!

Tips mengasuh anak bagi single parent

Ya, menjadi single parent akan membutuhkan kesiapan mental dan juga fisik karena Mama atau Papa akan menjalani peran ganda untuk membesarkan Si Kecil. Disamping mencari nafkah juga untuk mengerjakan kegiatan rumah. Karena itu, penting buat Mama atau Papa untuk memerhatikan tumbuh kembang Si Kecil agar ia tidak mengalami trauma karena ditinggalkan oleh sosok ayah atau ibu. Bagaimana carany? Berikut beberapa tips yang boleh Mama atau Papa terapkan!

  • Mencari sosok pengganti ayah atau ibu

Mencari pengganti tidak berarti sama dengan mencari pasangan baru. Terdapat pertimbangan penting bagis setiap orang. Akan tetapi, Mama atau Papa dapat memberi Si Kecil figur orangtua dalam diri saudara – saudaranya. Seperti tante, om, bibi, paman, nenek, atau kakeknya sendiri. Dengan cara inilah Si Kecil mendapat kesenangan serta tak merasa kehilangan sosok ayah atau ibunya.

  • Berperan menjadi ayah atau ibu

Ketika Mama atau Papa menjadi single parent maka Mama atau Papa juga dapat berperan sebagai sosok ayah dan juga ibu sekaligus. Jika Mama atau Papa memiliki anak laki – laki maka Mama atau Papa harus bisa mengajaknya berolahraga atau main mobil – mobilan. Dan jika Mama atau Papa memiliki anak perempuan maka Mama atau Papa harus bisa menemaninya bermain boneka atau masak – masakan.

  • Berikan Si Kecil lebih banyak waktu

Kadang karena berkewajiban memenuhi kebutuhan Mama atau Papa juga Si Kecil seorang diri, biasanya Mama atau Papa jadi lupa untuk memberikan Si Kecil lebih banyak waktu bersama. Untuk mencukupi waktu bersama, Mama atau Papa bisa melakukan quality time bersama Si Kecil saat akhir pekan. Bisa dengan mengajaknya jalan – jalan atau sekadar menemani Si Kecil bermain. Sehingga Si Kecil akan tetap merasa diperhatikan.

  • Berikan penjelasan pada Si Kecil tentang situasi yang sebenarnya

Saat Si Kecil sudah lebih besar dan bertanya kenapa Mama atau Papa hanya seorang diri, maka Mama atau Papa harus menjelaskan situasi yang sesungguhnya terjadi. Tentunya dengan bahasa yang Si Kecil mengerti. Beritahukan apa yang menyebabkan perceraian atau kematian sang ayah atau ibu. Jangan berbohong sebab Si Kecil akan merasa kecewa. Itulah beberapa tips untuk mengasuh anak bagi single parent.

Baca Juga:  Membahas Manfaat Madu Bagi Kesehatan Kandungan

Mama atau Papa tak perlu tertekan karena Si Kecil akan merasa kehilangan kasih sayang yang utuh dari kedua orangtuanya.  Karena Si Kecil akan tetap memperoleh kasih sayang dari Mama atau Papa juga orang – orang terdekatnya. – KJ

 

top-margin:10px;