Buang air besar atau BAB merupakan hal yang pasti akan kita lakukan sebagai mahluk hidup yang bereksresi yang sudah terjadi sejak kita masih kecil. Bagi Juniors yang mengetahui Si Kecil mengeluarkan darah saat BAB tentu akan membuat kita khawatir. Saat mengeluarkan BAB dengan darah, dokter akan melakukan pemeriksaan teknis untuk mencari tahu penyebabnya. Umumnya, ia akan melihat warna dan intensitas. Sehingga, bila Si Kecil mengalami BAB dengan darah, kita harus menjelaskan fenomenanya dengan detail kepada dokter!
Baca Juga: Ciri Perilaku Toxic Parenting
Munculnya BAB berdarah pada anak sendiri umumnya terjadi karena beberapa hal, antara lain:
-
Diare
Diare yang terjadi secara kronis juga sangat mungkin menyebabkan tinja yang mengandung darah. Diare sendiri adalah sebuah reaksi terhadap makanan tertentu, atau bisa juga menjadi penanda masalah kesehatan seperti radang.
-
Sembelit
Eits, balita juga bisa mengalami sembelit, lho! Sembelit pada balita sendiri biasa terjadi karena mereka masih memiliki kebiasaan menahan BAB. Apabila sembelitnya berlanjut, bisa saja tinja tersebut akan menjadi semakin keras dan mongering. Akibatnya, saat Si Kecil berusaha mengeluarkan tinja, mungkin saja ada kontak fisik yang akhirnya membuat kotoran tersebut terkena darah.
-
Robekan anus
Robekan kecil yang terjadi di anus (Fisura Ani) biasanya muncul karena feses yang mengeras. Akibatnya, kketika Si Kecil mengalami sembelit dan mengejan, anus pun akan berdarah. Kondisi ini tentu dapat menyebabkan nyeri dan sensasi gatal di area sekitar anus khususnya setelah ia BAB. Sebagai pencegahan, Juniors dapat memberinya asupan makanan yang tinggi serat dan memperbanyak minum. Minta Si Kecil untuk tidak mengejan terlalu keras.
Warna Darah BAB Si Kecil
Kita juga perlu untuk memahami bahwa terdapat beberapa warna darah yang menjadi gambaran kondisi kesehatan Si Kecil. Misal, jika darah berwarna merah, bisa saja terjadi pendarahan di daerah rektum. Apabila feses berwarna hitam maka berasal dari bagian tubuh lain yang terletak di sekitaran perut atas.
Sekadar tambahan info, selain darah, lendir juga bisa saja muncul pada tinja Si Kecil. Misalkan, jika Si Kecil memiliki alergi susu maka potensi BAB yang mengandung lendir juga bisa saja terjadi.
Baca Juga: Sleep Training Bagi Si Kecil
Kapan Harus Membawa Si Kecil Ke Dokter?
Meski kita tahu bahwa biasanya pendarahan saat BAB ini dapat ditangani di rumah, bukan berarti kita tidak perlu waspada! Kita perlu mengetahui jika pendarahan tersebut datang dengan gejala lainnya yang membuat ia merasa kesakitan. Juniors dapat membawa Si Kecil jika mengalami beberapa gejala seperti: Menangis tanpa henti, demam berkepanjangan, lesu dan lemas, susah makan, darah yang keluar terlalu banyak atau seperti gumpalan.
Peran Juniors untuk selalu memantau Si Kecil sangatlah penting untuk memastikan penanganan yang cepat dan tanggap apabil terjadi kondisi tertentu seperti BAB berdarah ini! -KJ
0 Komentar