Si Kecil Menyikat Gigi Teratur Adalah Hal Yang Wajib, Ya!

Mengajari Si Kecil menyikat gigi teratur sangatlah penting. Jika terlambat untuk membiasakan hal ini maka akan menyebabkan dampak jangka panjang yang menghambat kesehatan gigi Si Kecil. Juniors dapat mengamati gigi Si Kecil, apabila terdapat karies gigi, maka ini juga bisa menjadi pertanda bahwa ia masih kurang menjaga kebersihan giginya.

Baca Juga: Speech Delay Yang Menjadi Perhatian Orangtua

Kapankah waktu yang tepat untuk mulai membiasakan Si Kecil?

Kebiasaan ini dapat Juniors contohkan sejak ia masih belum tumbuh gigi. Biasakanlah untuk membersihkan gusinya dari sisa makanan, ini penting karena bakteri yang menempel di gusi bisa saja menyerang kesehatan gusinya yang merupakan tempat giginya tumbuh kelak.

Bagaimana cara membersihkannya?

Gunakanlah kain lembut atau sikat gigi khusus anak-anak, Juniors dapat dengan mudah menemukannya di minimarket. Bersihkanlah dari bagian dalam ke luar sisi dari gusi. Bila perlu, Juniors juga dapat mencontohkan untuk membersihkan lidah yang dapat ia tiru.

Memilih alat kebersihan gigi

Jika Si Kecil masih berusia di bawah 24 bulan, gunakanlah pasta gigi non-fluoride yang dapat kita temukan di kemasannya. Gunakan sikat gigi tersebut sebesar biji jagung pada sikat giginya. Selain sikat gigi, kita juga perlu memilih alat yang tepat sesuai usianya seperti flosser tanpa ujung yang runcing. Kadang kita harus memperhatikan produk mana yang ia sukai.

Waktu yang tepat untuk membersihkan gigi?

Seperti kita, ajarkanlah ia untuk membersihkan gigi seusai sarapan dan juga sebelum tidur. Saat kita tidur adalah masa yang cukup panjang sehingga perlindungan gigi adalah hal yang sangat utama.

Mengajak Si Kecil untuk mau menyikat gigi

Juniors dapat menggunakan banyak hal untuk mengajarinya sikat gigi. Lagu-laguan adalah hal yang paling sering digunakan, Juniors dapat mengajaknya menyikat gigi sebari menyanyikan lagu sehingga perhatiannya teralihkan. Untuk jangka panjang, buatlah semacam gim ringan seperti membuat gim mengatur tempo sikat gigi minimal dua menit dan rayakan bersamanya  sambil sesekali memberinya hadiah, tentu sangat menyenangkan!

Baca Juga: Yuk Kenali 5 Macam Cara Belajar Anak

Si Kecil sudah sebaiknya perlu untuk kita biasakan agar mau membersihkan giginya sejak dini karena ini akan ia bawa hingga ia dewasa kelak. Bagi Juniors yang kini baru akan memulai untuk mengajarkan sikat gigi pada anak, mungkin Juniors dapat melakukannya dengan baik dengan membaca informasi ini ya. Semangat! -KJ

Yuk Kenali 5 Macam Cara Belajar Anak

Tentu Juniors ingin Si Kecil dapat menjadi seseorang yang pintar. Namun, terkadang orangtua masih belum memahami tentang gaya belajar yang paling tepat untuk anaknya. Satu waktu, jika Si Kecil masih belum mengetahui gaya belajar terbaik, itu akan menghambatnya untuk memperoleh pelajaran dengan optimal. Seperti yang kita tahu, cara setiap orang dalam belajar pasti berbeda dan unik. Nah, jika Mama kini sedang ingin membantu Si Kecil, maka kita akan membahasnya di artikel ini!

Baca Juga: Mengajak Si Kecil Berolahraga dan Menjadi Lebih Sehat
1. Gaya belajar visual oriented
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Apabila Si Kecil memiliki gaya belajar ini, maka ia biasanya adalah seseorang yang rapi dan teratur. Gaya belajar ini berfokus pada penglihatan dan akan lebih banyak menggunakan indera pengelihatan dan ketelitian. Ciri-ciri anak yang mengedepankan gaya belajar visual antara lain:
  • Selalu mengamati pengajar
  • Suka membaca sesuatu dan belajar dari yang ia lihat
  • Mampu mengingat lebih baik sesuatu yang ia lihat
  • Cenderung mempunyai kemampuan menggambar dan mencatat dengan detail
  • Suka belajar dengan peragaan dan praktik langsung
2. Gaya belajar dengan pendengaran

Seseorang dengan gaya belajar ini umumnya memiliki indera pendengaran yang sangat baik. Ia mampu menghafal dan memahami sesuatu dengan mendengar yang tentu juga berkaitan dengan membaca. Biasanya, jika ia memiliki gaya belajar ini makai a akan memiliki ciri di bawah ini.

  • Lebih aktif bertanya jika ada yang tidak ia mengerti
  • Dapat mengulan informasi yang ia dengar dengan sangat baik
  • Senang bercerita dan berdiskusi sehingga suka berkelompok
  • Senang mendengarkan cerita orang lain namun juga selalu ingin didengar

Akan tetapi ia juga berpotensi memiliki kekurangan seperti adanya informasi penting yang mungkin terlupakan sehingga baik untuk membiasakannya untuk mencatat.

3. Gaya belajar dengan analisa tinggi

Model belajar ini biasanya berisi anak-anak yang mampu menganalisa sesuatu dengan baik karena rasa ingin tahu yang sangat besar. Tanpa Mama sadari, ia akan terbiasa untuk menjadi seseorang yang spesifik. Umumnya dalam mengerjakan sesuatu, ia akan  mengerjakannya secara bertahap. Cirinya antara lain:

  • Memiliki daya logika yang baik
  • Konsisten pada satu hal
  • Selalu fokus dalam menyelesaikan suatu tugas
  • Teratur
4. Gaya belajar global
Si Kecil dengan gaya belajar ini akan mampu memahami suatu hal yang menyeluruh dengan sangat baik. Ciri-ciri yang ia miliki biasanya:
  • Mampu melakukan banyak tugas bersamaan
  • Sangat bekerja keras sampai tuntas meski tidak orangtua ingatkan
  • Umumnya lebih sensitif terhadap suatu hal
  • Mampu bekerjasama dengan baik meski karakternya berbeda-beda
  • Mampu mendeskripsikan suatu hal dengan kata-kata dengan baik

Meski ia mampu mengartikan kondisi dengan baik dan mengenali situasi, ia juga masih memiliki kekurangan seperti cepat kelelahan karena banyak hal yang ia lakukan, cenderung agak sedikit berantakan dan mudah bosan.

Baca juga: 6 Tips Mendekorasi Ruang Belajar Anak agar Lebih Kondusif

5. Gaya belajar kinestetik

Jika Si Kecil sering tidak mau diam saat belajar maka ini adalah ciri-cirinya. Gaya belajar ini sangat efektif untuk anak yang aktif bergerak. Biasanya anak dengan gaya belajar ini tidak begitu banyak dibandingkan anak dengan gaya belajar lain, akan tetapi kelebihannya adalah ia dapat lebih mudah berbaur dengan anak-anak lainnya. Cirinya adalah:

  • Suka belajar langsung dan tidak hanya teori saja
  • Suka aktivitas belajar yang aktif daripada statis
  • Suka menghapal sesuatu dan dapat belajar meski ia sedang bergerak seperti berjalan
  • Umumnya adalah anak yang aktif
  • Suka belajar dengan adanya alat peraga yang dapat membantu
Baca Juga: Pentingnya Kedekatan Si Kecil dengan Papa

Nah bagaimana, Ma? Kira-kira mana dari kelima jenis ini yang paling menggambarkan Si Kecil? Jika sudah mengetahuinya maka Mama dan Papa dapat mulai membantu proses berkembangnya dengan cara yang tepat. Jika Si Kecil mampu belajar dengan optimal maka pasti ia akan menjadi pribadi yang pintar. -KJ

Makanan Untuk Si Kecil yang Sedang Tumbuh Gigi

Tidak terasa Si Kecil kini mungkin sedang berada dalam masa tumbuh gigi, ya. Wah, momen ini adalah momen yang biasanya akan membuat Mama pusing karena biasanya akan menyebabkan Si Kecil menjadi lebih rewel. Salah satu yang paling membuat Si Kecil menjadi rewel adalah sensai tidak enak di mulutnya sehingga kita membutuhkan perawatan khusus seperti dengan memberikan makanan yang tepat. Kini admin akan memberikan beberapa rekomendasi makanan yang cocok untuk Mama berikan pada Si Kecil yang sedang tumbuh gigi.

Baca Juga: Mengapa Papa Harus Sering Menggendong Si Kecil?

  • Makanan bertekstur lembut

Makanan dengan tekstur yang lembut akan membuat gigi dan gusi Si Kecil bekerja dengan lebih ringan. Karena itulah makanan seperti ini cocok untuk Si Kecil yang sedang dalam masa tumbuh gigi. Beberapa contoh makanan yang tepat adalah bubur, pure buah, sayur dan smoothies.

  • Biskuit khusus

Biskuit khusus bayi dan balita biasanya memiliki tekstur yang keras di bagian luar namun lembut di dalamnya. Hal ini menjadikan biskuit tersebut sangat tepat untuk dikonsumsi Si Kecil. Selain tekstur, pastikan Mama memilihkan biskuit yang sehat ya.

  • Makanan dengan penyajian dingin

Mungkin beberapa Mama akan menghindari Si Kecil dari makanan dan minuman dingin karena alasan takut akan penyakit seperti flu. Padahal, makanan dingin dapat memberikan efek kebas (mati rasa) pada gusi. Mama dapat memberikannya makanan seperti buah yang dingin, es krim, yoghurt. Namun ingat untuk tidak terlalu banyak memberikan makanan dingin tersebut ya, karena akan memicu batuk yang justru ingin kita hindari.

  • Makanan beku yang keras

Nyaris mirip dengan makanan dingin, makanan beku yang keras juga memiliki manfaat pada saat saat tertentu. Ketika kita mendapati Si Kecil merasa sangat terganggu karena rasa gatal di gusi, maka inilah saatnya memberikan makanan seperti ini. Mama dapat membuatkan makanan berupa potongan wortel dingin keras namun perlu dengan pengawasan karena bisa saja ia malah jadi tersedak.

  • Makanan dengan kuah

Makanan yang memiliki kuah tentu akan membuat Si Kecil merasa nyaman khususnya saat ia sedang menghadapi fase tumbuh gigi. Makanan ini umumnya mudah saat dikunyah, namun terlebih dahulu pastikan kuahnya tidak terlalu panas atau terlalu dingin sehingga nafsu makan Si Kecil akan terus terjaga dan dapat menghabiskan seluruh makanan yang Mama berikan.

Baca Juga: Mencegah Si Kecil Agar Tidak Menjadi Pembully

Nah tadi adalah beberapa pilihan makanan saat Si Kecil tumbuh gigi. Oiya kita juga perlu teliti untuk tidak memberikan makanan yang terlalu asam, asin dan pedas ya. Makanan seperti itu justru akan memberikan sensasi menyengat dan justru membuat peradangan pada gusi. Selamat mencoba! – KJ

 

Mengapa Papa Harus Sering Menggendong Si Kecil?

Memasuki dunia baru sebagai orangtua, pasti akan menciptakan tantangan baru khususnya bagi Papa! Meski dapat kita asumsikan bahwa pengasuhan anak biasanya identik dengan Mama tapi hal ini bukan berarti Papa tidak memiliki peran. Papa juga harus turut bekerjasama dengan Mama. Seperti jika Mama sedang sibuk, Papa juga harus bisa untuk menggendong Si Kecil. Mengapa? Karena ternyata saat papa menggendong anak akan memberi banyak manfaat untuknya! Berikut diantaranya:

  • Meningkatkan keintiman Papa dan Si Kecil

Memiliki waktu intim bersama anak merupakan hal yang cukup langka bagi Papa. Hal ini wajar karena biasanya papa akan lebih banyak sibuk di luar rumah yang tentu menguras waktu. Nah dengan memanfaatkan waktu bersama Si Kecil sambil menggendongnya,  interaksi antara Papa dan Si Kecil akan semakin baik. Hal ini tentu akan berdampak pada ikatan emosional yang semakin baik. Ia pun akan merasa nyaman saat bersama Papa dan tentu merasa aman.

  • Menenangkan dan membuat kualitas tidur yang baik

Kontak langsung dengan Si Kecil sejak bayi sangat dapat memberikan rasa nyaman dan tenang bagi Si Kecil. Selain bagi Si Kecil, kontak ini pun akan secara cepat mengurangi tingkat stress pada Papa yang mungkin sedang memikirkan banyak pekerjaan.

Baca Juga: Pentingnya Kedekatan Si Kecil dengan Papa

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil

Dampak jangka panjang jika Papa menggendong Si Kecil adalah sistem kekebalan tubuhnya yang akan meningkat. Hal ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh papa mengirimkan antibody melawati kulit ke anak sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil.

  • Ia merasa sangat dicintai

Semakin sering interaksi terjadi antara Papa dan Si Kecil, akan membuat ia merasa dicintai oleh orangtuanya. Figur seorang ayah yang menjaga keluarga akan melekat di dalam pikirannya. Kelak setelah ia tumbuh dewasa, anak laki-laki akan menjadi figur yang juga sayang dengan keluarganya, dan anak perempuan akan mampu mencari figur suami yang baik seperti yang digambarkan oleh ayahnya.

Bagaimana agar Papa terbiasa menggendong Si Kecil?

Survey Persil Non-Bio and Comfort Pure menjelaskan bahwa sekitar 60% ayah baru memiliki perasaan khawatir saat menggendong anaknya. Wajar, menggendong tubuh yang masih rapuh membutuhkan pendekatan khusus apalagi bagi laki-laki. Karena itu, terdapat beberapa cara untuk membiasakannya seperti dengan mengajak Papa mengikuti kelas persiapan kelahiran atau seminar tertentu. Selain itu, mencontohkan beberapa cara menggendong bayi kepada Papa secara berkelanjutan. Dengan begitu, Papa akan menjadi lebih paham dan terbiasa untuk menggendong Si Kecil bahkan melakukan banyak hal lainnya.

Nah semoga kini Papa bisa selalu terlibat dalam mengasuh Si Kecil ya, karena bagaimanapun kuncu parenting yang baik adalah kerjasama antara Papa dan Mama bahkan hingga hal terkecil seperti saat Papa menggendong anak. -KJ

 

Mengajak Si Kecil Berolahraga dan Menjadi Lebih Sehat

Setelah Si Kecil lahir, mungkin banyak perubahan yang terjadi dalam kebiasaan kita. Jika dulunya Mama  sering berolahraga, mungkin sekarang panggilan berolahraga itu kembali muncul, ya? Nah, karena sekarang Si Kecil sudah dirasa cukup mampu untuk bergerak dengan baik, mengapa tidak mengajak Si Kecil berolahraga bersama?

Mengajak Si Kecil berolahraga tak hanya akan memberikan manfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang, juga akan meningkatkan kedekatan (bonding) antara Mama dan Si Kecil. Tentu dua hal ini adalah hal yang sedang sangat orangtua perhatikan, bukan? Karena itu, yuk ajak Si Kecil berolahraga dengan beberapa tips berikut ini.

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels: https://www.pexels.com/photo/woman-stretching-with-a-little-girl-4473636/

Tips agar Si Kecil mau berolahraga

  • Terlebih dahulu, jelaskan manfaat olahraga padanya

Karena ini akan menjadi pengalaman baru baginya, maka tentu langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah memperkenalkan olaghraga itu sendiri. Ceritakanlah beberapa manfaat penting pada Si Kecil seperti:

  1. Membuat ia akan selalu merasa segar dan tidak mudah lelah saat bermain
  2. Kegiatan mengasyikan yang selalu ia mau
  3. Membantu tumbuh kembangnya

Jika Si Kecil sudah mengetahui manfaat berolahraga apalagi dengan cara bermain, pasti ia akan menjadi antusias untuk mengikuti aktivitas Mama.

  • Jadikan aktivitas bermain

Masih sedikit membahas tentang bermain, bagaimana kira-kira cara untuk membuat olahraga dapat menjadi se-asyik bermain permainan Si Kecil dengan teman-temannya? Terkadang beberapa orangtua memikirkan ini, namun tak perlu bingung. Hal terpenting dari kegiatan ini adalah memastikan agar kegiatannya tidak terlalu kaku. Mama dapat melonggarkan aturan aturan tertentu jika misal mama mengajaknya bermain basket sederhana. Kegiatan lain seperti berenang juga tentu sangat bagus.

  • Mengatur waktu olahraga yang tepat

Rasa bosan dengan aktivitas yang berulang sangat mungkin ia rasakan, ma. Jika ini terjadi maka bisa jadi ia akan lebih mudah kehilangan fokus dan bahkan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas tersebut. Aturlah kegiatan ini dengan durasi yang pas tergantung olahraga apa yang akan dilakukan.

Nah tadi adalah beberapa tips sederhana tentang mengajak Si Kecil berolahraga. Dengan melakukan aktivitas ini, ia akan mempelajari banyak hal baru selain tentu meningkatkan ketahanan tubuh dan kualitas pertumbuhannya. Kedepannya, ia juga dapat menjadi semakin percaya diri dalam melakukan segala aktivitasnya. -KJ

Perkembangan Motorik Si Kecil yang Harus Diketahui

Si Kecil yang tumbuh dengan cepat sangatlah menakjubkan. Banyak aspek pertumbuhan seperti kekuatan fisiknya yang meningkat karena motorik kasar dan halusnya. Perkembangan motorik sangatlah penting karena hubungannya antara otak, syaraf dan otot. Motorik kasar memiliki keterkaitan dengan otot besar Si Kecil seperti berlari, melompat, atau gerakan kuat lainnya. Sementara, motorik halus berkaitan dengan gerakan anggota tubuh kecil seperti jari tangan untuk menulis, membawa barang dan lainnya.

Berdasarkan hal itu, maka pertumbuhan motorik Si Kecil sangatlah penting untuk Moms dan Dads perhatikan. Memulai membantu tumbuh kembangnya agar semakin optimal dapat orangtua mulai dari memahami tahapan perkembangan motorik Si Kecil seperti pembahasan berikut!

Baca Juga: 6 Bulan Usia Vital Bagi Pertumbuhan Bayi

0-3 bulan  Sejak awal ia lahir hingga memasuki usia 3 bulan, ia akan menggunakan kemampuan otot mendasarnya seperti mengangkat kepala, dada dan beberapa motorik halus. Moms dan Dads dapat membantunya dengan melatih Si Kecil menggunakan benda yang dapat ia genggam karena ia akan mulai menggunakan jarinya dengan menggenggam sehingga berikanlah benda kecil yang mudah ia genggam seperti mainan rattle, atau perlengkapan bayi dengan bahan yang halus.
4-6 bulan Setelah melewati fase 3 bulan pertama, pada usia ini, Ia akan mulai untuk menggerakan badannya. Moms dan Dads bisa membantunya dengan memberikan mainan berukuran besar yang dapat melatihnya bermain dengan leluasa menggunakan seluruh fungsi tubuhnya.
7-9 bulan Pada usia ini, biasanya Si Kecil sudah menjadi lebih kuat secara fisik besar maupun kecil. Khususnya motorik halus, ia akan semakin terlatih untuk menggunakan tenaga sesuai gerak tubuhnya.
10-12 bulan Nah, biasanya Moms dan Dads akan kaget saat menyadari bahwa Si Kecil akan berusia 1 tahun. Pada usia ini, ia akan mulai mengangkat badannya untuk berdiri dan berjalan dengan kaki kecilnya. Kini ia juga dapat duduk tanpa perlu dibantu lagi dan juga mengangkat kakinya tanpa kehilangan keseimbangannya.
1-2 tahun Perkembangannya semakin nampak karena kemampuan refleknya yang semakin membaik. Kini ia semakin pintar dan mampu berjalan dengan baik lalu menerapkannya dalam tujuan tertentu seperti saat mendorong dan menaiki tangga. Kemampuan motorik  halusnya pun meningkat sehingga ia dapat memainkan permainan yang diberikan lebih baik seperti menggambar, dan mengganti baju.
2-3 tahun Di usia in, semakin jelas pertumbuhan fisik Si Kecil yang semakin kuat. Banyak aktivitas yang dapat ia lakukan seperti bermain bola kecil, mengenakan pakaiannya, dan membawa-bawa benda kecil tanpa terlepas. Manfaatkanlah masa ini untuk semakin memperkuat kemampuan motoriknya dengan mengajaknya melakukan ragam aktivitas menyenangkan seperti berpiknik, menggambar benda-benda di sekitarnya.
3-4 tahun Pada saat ini, Si Kecil akan mampu menggunakan kemampuan motoriknya jauh lebih baik. Ia mampu mengayunkan tangannya, dan berlari lari. Kemampuannya menyeimbangkan tubuh juga sudah semakin baik.

Baca Juga: Pantau Pertumbuhan Anak dari Tinggi Badan

Nah, demikianlah tahapan perkembangan motorik Si Kecil berdasarkan usianya. Perlu untuk diketahui bahwa perkembangan motorik kasar biasanya dibarengi dengan perkembangan motorik halusnya. Namun, bukan berarti motorik halus tidak perlu dilatih ya. Tak lupa selalu berikan asupan nutrisi terbaik bagi Si Kecil. -KJ

 

orangtua dan anak

Mengenal 5 Love Language Anak

Beberapa waktu kebelakang kita cukup sering mendengar istilah love language. Bahasa Cinta mudahnya adalah cara seseorang mengekspresikan rasa cinta. Rasa cinta ini pun dapat memiliki makna yang lebih luas tidak hanya tetang hubungan romantis saja namun juga hubungan antara orangtua dan anaknya yang masih kecil.

Memahami bahasa cinta antara orangtua dan anak merupakan sebuah hal yang penting agar upaya bonding dapat lebih baik dan lebih sehat antara keduanya. Sebagai orangtua, kita sebaiknya mengerti bagaimana cara untuk menjelaskan rasa sayang kepada Si Kecil agar ia pun menangkap pesan cinta tersebut.

orangtua dan anak

Lima Jenis Love Language Anak yang Perlu Orangtua Ketahui!

Nah, untuk mulai memahaminya, berikut ada lima (5) bentuk love language yang penting untuk Pama Mama ketahui!

1. Sentuhan yang menyenangkan

Sesuai namanya, bentuk ungkapan sayang ini hadir dari sentuhan fisik langsung seperti pelukan, mengelus kulit ataupun sentuhan kecil lainnya. Umumnya saat orangtua memberikan sentuhan ini, ia akan merasa nyaman dan tenang. Nah, jika Si Kecil terlihat membalasnya dengan sentuhan lain atau menempel pada orangtua dengan lebih sering, bisa dikatakan bahwa jenis afeksi ini adalah bahasa cinta yang paling bisa mendeskripsikan Si Kecil!

2. Bahagia dengan pujian

Jenis Bahasa Cinta ini adalah jenis yang menggunakan kata-kata secara langsung antar orangtua dan anaknya. Memberikan pujian, perhatian atau mengungkapkan rasa sayang secara langsung pada Si Kecil adalah bentuk nyata dari Love Language ini. Contoh yang dapat dicoba adalah memuji Si Kecil dengan pakaian lucunya, atau menyemangatinya saat menghadapi tantangan dari permainan tertentu. Jika Si Kecil kemudian menjadi senang saat orangtua memujinya, kemungkinan besar itulah Bahasa Cinta Si Kecil yang paling tepat bagi orangtua agar ia dapat selalu bahagia saat bersama Papa Mama.

3. Membantunya menyelesaikan masalah

Papa Mama mulai menyadari bahwa Si Kecil sangat senang saat Papa Mama membantunya? Nah, mungkin saja ini adalah Bahasa Cinta yang penting bagi Si Kecil. Mendampingi Si Kecil dalam kesulitannya saat mengerjakan sesuatu adalah hal utama dalam Love Language anak yang satu ini. Namun, orangtua perlu berhati-hati karena jika terlalu banyak, justru akan membuatnya menjadi lebih manja dan malah terlalu bergantung dengan orangtuanya. Tetap bijak ya!

4. Hadiah sebagai apresiasi

Anak-anak dengan Bahasa Cinta ini akan merasa sangat senang ketika ia mendapatkan hadiah dari orangtuanya. Hadiah yang dimaksud adalah sebagai bentuk apresiasi ya, Moms! Tidak perlu memberikannya hadiah setiap hari ataupun dengan nilai barang yang mahal, berikan saja hadiah kecil namun sesuatu yang ia suka atas hal yang berhasil ia lakukan.

5. Waktu untuk bersama-sama

Bahasa Cinta ini terjadi dalam bentuk momen (waktu) untuk menghabiskan waktu bersama antara orangtua dan anaknya. Waktu itu dapat dilakukan untuk banyak hal seperti bermain, jalan-jalan atau, hanya sekadar mengobrol untuk mendengarkan apa yang sedang ia pikirkan. Jadilah pendengar yang baik di setiap saat untuknya karena jika Si Kecil benar-benar memiliki Bahasa Cinta ini, ia akan merasa sangat dicintai karena ia tau bahwa orangtuanya akan selalu ada baginya untuk menemani selalu.

Nah, tadi adalah kelima jenis Love Language Anak yang penting dan dapat Moms coba agar ia merasa benar-benar berarti bagi orang lain. Hal seperti ini tentu akan menjadi kenangan yang indah baginya saat ia beranjak dewasa kelak. Jadi, yang manakah tipe anak Mama? -KJ

Si Kecil Terkena Biang Keringat dan Bagaimana Mengatasinya?

Biang keringat sangat umum terjadi pada setiap orang. Biasanya biang keringat terjadi akibat adanya penyumbatan saluran kelenjar keringat di kulit tubuh. Kondisi seperti ini sangat sering dijumpai pada Si Kecil yang baru lahir karena regenerasi kulitnya yang masih belum sempurna. Berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko dan cara menanganinya apabila Si Kecil Terkena Biang Keringat.

1. Aktivitas fisik 

Aktivitas fisik pastinya akan melibatkan konsumsi energi dan gerak yang cepat bagi Si Kecil. Sebagai akibatnya tubuh akan memproduksi suhu yang lebih tinggi sebagai hasil dari pembakaran energi. Aktivitas fisik tertentu seperti bermain lari-larian di tengan panasnya cuaca dengan menggunakan pakaian berlapis dapat menyebabkan tubuh si Kecil mengeluarkan banyak keringat dan memicu Si Kecil terkena biang keringat.

2. Belum maksimalnya perkembangan kelenjar keringat

Balita umumnya belum memiliki kelenjar keringat yang sempurna secara fungsi. Hal ini menyebabkan keringatnya yang jadi terhambat di dalam lapisan kulit.

3. Tubuh kepanasan

Kepanasan menjadi salah satu pemicu utama tersumbatnya kelenjar keringat. Kepanasan sendiri berasal dari penyebab tertentu seperti Si Kecil yang bermain di luar saat panas sedang sangat terik, penggunaan pakaian dengan bahan tebal, atau bahkan saat ia istirahat menggunakan selimut yang membuat rasa panas.

4. Faktor kondisi tubuh (obesitas)

Berat badan yang ideal tentu saja baik, namun apabila berlebihan justru akan meningkatkan risiko biang keringat khususnya pada lipatan seperti leher, dan perut.

Biang keringat pada anak balita sebenarnya bukan masalah kulit yang serius dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, apakah berarti biang keringat dapat dianggap sebelah mata? Tentu tidak. Karena dalam beberapa kasus, ada juga biang keringat yang tidak kunjung sembuh.

5. Kapan Harus Diperiksakan ke Dokter?

Gejala biang keringat adalah rasa gatal yang diiringi dengan bitnik atau bercak merah pada area kulit tertentu. Beberapa kasus menyebutkan biang merah tersebut berubah menjadi berair yang membuat orang tua lantas panik dan bingung. Sehingga kapan waktu yang tepat untuk membawanya ke dokter?

  • Jika biang keringat tidak membaik dalam waktu seminggu
  • Jika tidak ada hasil dari obat tertentu
  • Biang keringat semakin luas dan mengganggu
  • Rasa gatal yang berlebihan membuat Si Kecil terus menggaruks
  • Gejala lain seperti demam dan meriang

Jika Si Kecil merasakan hal-hal tersebut, menemui dokter adalah pilihan terbaik dan pastinya orang tua jangan ikut panik, ya!

Gambar oleh Bessi dari Pixabay

Cara Menangani Biang Keringat

Gejala-gejala yang timbul akibat biang keringat pasti akan membuatnya tidak merasa nyaman. Jika gejalanya ringan, maka orang tua dapat melakukan beberapa penanganan sendiri, yaitu;

  • Memilih pakaian yang pas dan nyaman

Saat inilah penting bagi orang tua menyediakan pakaian sesuai kebutuhan Si Kecil. Gantilah pakaiannya yang basah karena keringat dan upayakan menggunakan pakaian longgar yang pas dengan bentuk tubuh Si Kecil. Akan lebih baik jika pakaian tersebut dapat menyerap keringat dengan baik.

  • Meredakan gejala

Apabila sudah merasakan gangguan maka ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti memandikannya dengan air dingin, baringkan ia di ruangan yang sejuk dan menunda penggunaan minyak bayi yang dapat menghalangi keluarnya kelingat Si Kecil.

  • Menjaga hidrasi Si Kecil

Pastikan ia memperoleh cukup cairan sepanjang hari dalam cuaca apapun. Ia harus minum air putih yang cukup khususnya jika orang tua sudah tau akan jadwal kegiatannya hari ini.

Seperti yang sudah dijelaskan, biang keringat bukan merupakan suatu masalah serius dan masih bisa diatasi langsung di rumah. Namun apabila gejalanya semakin serius, tetap konsultasikan ke dokter ya Moms! -KJ

si kecil yang ceria

Membentuk Pribadi Ceria pada Si Kecil!

Melihat raut wajah Si Kecil yang ceria, riang dan lucu tentu akan sangat menyenangkan bagi Papa dan Mama. Anak yang ceria dan aktif menandakan bahwa ia memiliki potensi pribadi ceria sehat secara fisik maupun mentalnya. Hal inilah yang akan selalu akan dipertahankan oleh papa mama dengan melakukan apapun demi tumbuh kembangnya.

Tak hanya pada saat kecil saja, papa mama pastinya mengharapkan agar Si Kecil dapat terus tumbuh hingga memiliki kepribadian yang ceria. Orangtua lantas melakukan banyak hal seperti membelikan mainan, bermain atau memasak makanan favoritnya. Namun selain itu, masih ada beberapa hal lain yang dapat membuatnya tumbuh menjadi orang dewasa yang ceria. Yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

si kecil yang ceria

Mengenal faktor pembentuk kepribadian Si Kecil

Gen yang diturunkan tentunya memiliki pengaruh dalam banyak hal dalam perkembangan salah satunya sifat kepribadiannya. Ada sebagian anak yang memiliki kecenderungan sifat optimistis dan penuh semangat namun di lain sisi ada juga mereka yang lebih kalem dan mudah terusik emosinya. Orangtua tentu harus mengenalinya terlebih dahulu, beberapa caranya adalah dengan memperhatikan beberapa hal di bawah:

  • Cara si kecil merespons sesuatu yang berasal dari pikirannya
  • Jenis karakter seperti keberaniannya, kejujuran atau potensi karakter pemimpin
  • Tindakan maupun kebiasaan bawaan dan aktivitas rutinnya.

Setelah memahami beberapa faktor yang harus dikenali dari Si Kecil, orangtua dapat membantunya untuk mengembangkan hal-hal tersebut ke arah perkembangan mentalnya. Berikut ialah cara agar Si Kecil dapat tumbuh dengan pribadi yang lebih ceria:

1. Mendorong Si Kecil untuk memiliki pola hidup sehat

Hal positif akan semakin baik apabila menjadi sebuah kebiasan. Hal-hal seperti pola hidup sehat, makan sehat dan olahraga teratur pasti akan membentuk kekuatan positif bagi Si Kecil apabila ia terbiasa melakukannya sampai dewasa nanti.

2. Tertawa adalah bukti keceriaan

Banyak sekali cara untuk membuat Si Kecil ceria. Tapi beberapa mungkin melupakan betapa pentingnya untuk selalu tertawa, yap, hal yang sangat mendasar.Sehingga untuk memastikannya tumbuh dengan penuh keceriaan, papa dan mama perlu sering mengajaknya tertawa. Beberapa cara seperti menggelitik badannya, bermain permainan kecil atau memasak sambil bercanda akan sangat membantu!

3. Ragam emosi yang harus dihadapi

Jika membentuknya untuk memiliki kepribadian yang ceria berarti tidak membolehkannya untuk bersedih, maka itu salah! Kita orang dewasa sekalipun tentu tau, seceria apapun kita pasti pernah merasakan kesedihan dan kekecewaan. Biasanya untuk kita orang dewasa akan lebih cepat mengatasi dengan mencoba mengakui kesedihan dan menerimanya. Hal inilah yang perlu untuk kita coba ajarkan pada Si Kecil seperti jika ia mainan kesukaannya rusak atau hilang. Biarkan saja ia menangis hingga ia merasa tenang dan hatinya kembali membaik.

4. Membangun lingkungan yang juga positif

Lingkungan juga memiliki pengaruh terhadap pembentukan pribadi Si Kecil. Konteks terdekat adalah dalam kehidupan di rumah. Karena akan berada selalu dengan papa dan mama, tentunya papa dan mama perlu menjaga situasi positif di rumah. Jangan tunjukan amarah atau suasana negatif apabila mama dan papa sedang “kurang baik” namun selesaikanlah secara empat mata. Hal berikutnya adalah dengan memberikan pujian-pujian kecil yang tentu akan membuatnya merasa dihargai, seperti jika ia membantu Mama mencuci dan ia mencuci bajunya sendiri.

5. Biarkan anak berimajinasi

Sudah menjadi hal umum bahwa Si Kecil pasti merupakan seseorang yang menuh imajinasi. Wajar karena ia ada dalam fase eksplorasi akan banyak hal di sekitarnya. Biarkan Si Kecil mengeksplorasi imajinasinya selama hal tersebut baik dan tentunya berada dalam pengawasan papa mama. Dengan begitu, ia akan menjadi lebih percaya diri dan mandiri sehingga ia akan menjadi bahagia dengan hal baru yang ia sukai.

6. Kontrol kecerdasan emosional

Hal yang sangat penting, karena kecerdasan emosional akan sangat berperan dalam prosesnya hingga menjadi seseorang yang dewasa. Biasakan ia untuk dapat mengendalikan diri dimulai dari hal-hal kecil seperti jika ia murung saat tidak diperbolehkan main ke luar rumah karena sedang hujan. Jelaskan padanya bahwa cuaca sedang tidak baik dan justru akan membuatnya sakit sehingga ia terlatih untuk mempertimbangkan risiko daripada keinginan yang bisa dipenuhi nanti.

Meski kedengarannya cukup menantang, namun sebenarnya yang paling penting bagi orangtua adalah konsistensi dan kesabaran untuk membentuk pribadi ceria pada Si Kecil demi masa depannya. Selamat mencoba!

top-margin:10px;