Biang keringat sangat umum terjadi pada setiap orang. Biasanya biang keringat terjadi akibat adanya penyumbatan saluran kelenjar keringat di kulit tubuh. Kondisi seperti ini sangat sering dijumpai pada Si Kecil yang baru lahir karena regenerasi kulitnya yang masih belum sempurna. Berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko dan cara menanganinya apabila Si Kecil Terkena Biang Keringat.

1. Aktivitas fisikĀ 

Aktivitas fisik pastinya akan melibatkan konsumsi energi dan gerak yang cepat bagi Si Kecil. Sebagai akibatnya tubuh akan memproduksi suhu yang lebih tinggi sebagai hasil dari pembakaran energi. Aktivitas fisik tertentu seperti bermain lari-larian di tengan panasnya cuaca dengan menggunakan pakaian berlapis dapat menyebabkan tubuh si Kecil mengeluarkan banyak keringat dan memicu Si Kecil terkena biang keringat.

2. Belum maksimalnya perkembangan kelenjar keringat

Balita umumnya belum memiliki kelenjar keringat yang sempurna secara fungsi. Hal ini menyebabkan keringatnya yang jadi terhambat di dalam lapisan kulit.

3. Tubuh kepanasan

Kepanasan menjadi salah satu pemicu utama tersumbatnya kelenjar keringat. Kepanasan sendiri berasal dari penyebab tertentu seperti Si Kecil yang bermain di luar saat panas sedang sangat terik, penggunaan pakaian dengan bahan tebal, atau bahkan saat ia istirahat menggunakan selimut yang membuat rasa panas.

4. Faktor kondisi tubuh (obesitas)

Berat badan yang ideal tentu saja baik, namun apabila berlebihan justru akan meningkatkan risiko biang keringat khususnya pada lipatan seperti leher, dan perut.

Biang keringat pada anak balita sebenarnya bukan masalah kulit yang serius dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, apakah berarti biang keringat dapat dianggap sebelah mata? Tentu tidak. Karena dalam beberapa kasus, ada juga biang keringat yang tidak kunjung sembuh.

5. Kapan Harus Diperiksakan ke Dokter?

Gejala biang keringat adalah rasa gatal yang diiringi dengan bitnik atau bercak merah pada area kulit tertentu. Beberapa kasus menyebutkan biang merah tersebut berubah menjadi berair yang membuat orang tua lantas panik dan bingung. Sehingga kapan waktu yang tepat untuk membawanya ke dokter?

  • Jika biang keringat tidak membaik dalam waktu seminggu
  • Jika tidak ada hasil dari obat tertentu
  • Biang keringat semakin luas dan mengganggu
  • Rasa gatal yang berlebihan membuat Si Kecil terus menggaruks
  • Gejala lain seperti demam dan meriang

Jika Si Kecil merasakan hal-hal tersebut, menemui dokter adalah pilihan terbaik dan pastinya orang tua jangan ikut panik, ya!

Gambar oleh Bessi dari Pixabay

Cara Menangani Biang Keringat

Gejala-gejala yang timbul akibat biang keringat pasti akan membuatnya tidak merasa nyaman. Jika gejalanya ringan, maka orang tua dapat melakukan beberapa penanganan sendiri, yaitu;

  • Memilih pakaian yang pas dan nyaman

Saat inilah penting bagi orang tua menyediakan pakaian sesuai kebutuhan Si Kecil. Gantilah pakaiannya yang basah karena keringat dan upayakan menggunakan pakaian longgar yang pas dengan bentuk tubuh Si Kecil. Akan lebih baik jika pakaian tersebut dapat menyerap keringat dengan baik.

  • Meredakan gejala

Apabila sudah merasakan gangguan maka ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti memandikannya dengan air dingin, baringkan ia di ruangan yang sejuk dan menunda penggunaan minyak bayi yang dapat menghalangi keluarnya kelingat Si Kecil.

  • Menjaga hidrasi Si Kecil

Pastikan ia memperoleh cukup cairan sepanjang hari dalam cuaca apapun. Ia harus minum air putih yang cukup khususnya jika orang tua sudah tau akan jadwal kegiatannya hari ini.

Seperti yang sudah dijelaskan, biang keringat bukan merupakan suatu masalah serius dan masih bisa diatasi langsung di rumah. Namun apabila gejalanya semakin serius, tetap konsultasikan ke dokter ya Moms! -KJ


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

top-margin:10px;